Anak Ku

Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi
Jika anak dibesarkan dengan ketakutan, ia belajar gelisah
Jika anak dibesarkan dengan rasa iba, ia belajar menyesali diri
Jika anak dibesarkan dengan olok-olok, ia belajar rendah diri
Jika anak dibesarkan dengan iri hati, ia belajar kedengkian
Jika anak dibesarkan dengan dipermalukan, ia belajar merasa bersalah


Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri
Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai
Jika anak dibesarkan dengan penerimaan, ia belajar mencintai
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi diri
Jika anak dibesarkan dengan pengakuan, ia belajar mengenali tujuan
Jika anak dibesarkan dengan rasa berbagi, ia belajar kedermawanan
Jika anak dibesarkan dengan kejujuran dan keterbukaan, ia belajar kebenaran dan keadilan
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan
Jika anak dibesarkan dengan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan
Jika anak dibesarkan dengan ketentraman, ia belajar berdamai dengan pikiran


Dorothy Law Nolte


Daisypath Anniversary tickers

Daisypath Anniversary tickers

Lilypie Kids Birthday tickers

Lilypie Kids Birthday tickers
Lilypie Kids Birthday tickers

Senin, 18 Juni 2012

POTADS

Anugrah terindah yang dititipkan Tuhan buat kami 6 tahun yang lalu memberikan banyak hal yang sama sekali tidak pernah terpikirkan. Down Syndrome. Semuanya tanda tanya besar. Kata yang dulunya sama sekali asing bagi kami. Itu apa , kenapa dan apakah masih bisa diobati. 
Proses yang tidak gampang. Berusaha membenahi hati, berusaha kuat dan tegar, berusaha tidak menangis lagi, kami terus cari informasi dan membawa Aga terapi. 
Berawal dari jalan jalan ke om google, nyari informasi tentang Down Syndrome. Setelah jalan jalan sana sini akhirnya ketemu POTADS, perkumpulan yang dijalankan oleh keluarga keluarga yang bekerja tanpa pamrih, benar benar tulus dan iklas untuk membantu keluarga keluarga special.
Mulai tanya tanya informasi, mulai nyari nyari teman yang ada di medan, ketemu sama keluarganya Levi.
Dan setelah 2 tahun akhirnya kami mulai bisa rutin menjalankan pertemuan buat sesama keluarga spesial. Puji Tuhan bisa bertemu dengan teman teman yang lain, bisa saling menguatkan, bisa berbagi pengalaman, bisa berbagi ilmu. Pengalaman dan ilmu yang tidak bisa diberikan oleh dunia medis. Ternyata orang tua juga tidak kalah pintar dari dokter. Hari hari yang dilalui dalam membesarkan anak anak spesial memberikan ilmu yang luar biasa.
Terus belajar dan berusaha untuk memberikan yang terbaik, untuk mengajari anak anak kami supaya bisa tumbuh dan berkembang maksimal. Tidak memaksakan dan menuntutnya supaya menjadi seperti yang di inginkan orang orang kebanyakan, yaitu menjadi "normal"


Anak anak kami dengan segala kelebihan dan kekurangannya memberikan warna tersendiri dalam kehidupan kami. Berkumpul bersama keluarga Potads Sumut sudah memberikan banyak kegembiraan dan semangat. Semoga keluarga keluarga special lain bisa membuka hati dengan tulus menerima anak anak special yang di titipkan Tuhan kepada mereka.