Anak Ku

Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi
Jika anak dibesarkan dengan ketakutan, ia belajar gelisah
Jika anak dibesarkan dengan rasa iba, ia belajar menyesali diri
Jika anak dibesarkan dengan olok-olok, ia belajar rendah diri
Jika anak dibesarkan dengan iri hati, ia belajar kedengkian
Jika anak dibesarkan dengan dipermalukan, ia belajar merasa bersalah


Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri
Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai
Jika anak dibesarkan dengan penerimaan, ia belajar mencintai
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi diri
Jika anak dibesarkan dengan pengakuan, ia belajar mengenali tujuan
Jika anak dibesarkan dengan rasa berbagi, ia belajar kedermawanan
Jika anak dibesarkan dengan kejujuran dan keterbukaan, ia belajar kebenaran dan keadilan
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan
Jika anak dibesarkan dengan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan
Jika anak dibesarkan dengan ketentraman, ia belajar berdamai dengan pikiran


Dorothy Law Nolte


Daisypath Anniversary tickers

Daisypath Anniversary tickers

Lilypie Kids Birthday tickers

Lilypie Kids Birthday tickers
Lilypie Kids Birthday tickers

Kamis, 01 Oktober 2009

Karina

Akhirnya jadi juga mulai nulis setelah lama "cuti". Rasanya sekarang nggak cukup 24 jam sehari 7 hari seminggu. Bisa nambah gak ya... he.he.he... Sejak princes kami lahir suasana di rumah jadi makin "rame". Karin suara nangisnya muantepp. Kakakku bilang "do tinggi". Calon penyanyi neh. Klo dah nangis... mmm... lumayan bikin semua tetangga tau klo ada warga baru di rumah kami. Sukurnya sekarang udah makin baik, nangisnya gak separah dulu.

Sudah mau diajak becanda. Karin dah mau ketawa, dah mulai miring miringin badannya. Belajar telungkup. Aga juga senang ada adeknya. hobinya tuh ganguin klo adeknya lagi tidur. "dek... adek..." manggilnya nggak bisa pelan. Trus klo adeknya dah bangun, eee.. ditinggalin ama Aga. Dah ya dek .. katanya.... memang nih bang Aga makin pinter.

Dan seperti anak anak lainnya, Aga cemburu juga ama adeknya. Kadang dipukul tangannya. trus itu dibujuk lagi... pinter ya ....